Simalungun,Hallosumut.com
Dalam konteks pelayanan publik, slogan “Polri untuk masyarakat” seharusnya menjadi landasan bagi setiap tindakan dan kebijakan yang diambil oleh Kepolisian. Namun, kenyataan di lapangan seringkali menciptakan pertanyaan mendalam mengenai integritas dan komitmen institusi ini terhadap masyarakat, khususnya di Kabupaten Simalungun. Maraknya perjudian seperti togel dan gelper, serta peredaran narkoba, menimbulkan keprihatinan serius di kalangan warga.
Kasus perjudian yang semakin merajalela menunjukkan adanya celah dalam sistem pengawasan dan penegakan hukum. Di satu sisi, masyarakat mengharapkan keberanian Polri untuk memberantas praktik ilegal ini. Di sisi lain, terdapat indikasi bahwa upaya-upaya tersebut tidak selalu didukung secara optimal. Tak jarang, konflik kepentingan dan korupsi menghalangi langkah-langkah tegas yang seharusnya diambil terhadap pelaku kriminal.
Lebih mengejutkan lagi, ada laporan mengenai wartawan yang dikeluarkan dari unit Polres karena terus memberitakan kasus judi dan narkoba. Tindakan ini bukan hanya mencederai prinsip transparansi, tetapi juga menciptakan suasana ketakutan bagi jurnalis yang seharusnya berfungsi sebagai pengawas sosial. Apakah ini yang dimaksud dengan “Polri untuk masyarakat”? Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang benar dan akurat mengenai situasi keamanan di lingkungan mereka tanpa adanya intimidasi atau pembungkam suara.(sabtu,12/07/2025)
Sementara menurut salah seorang aktivis yang tidak mau disebut namanya meminta agar hukum di kabupaten simalungun tidak tumpul keatas tajam ke bawah, seperti slogan yang di sebut POLRI UNTUK MASYARAKAT namun nyatanya di lapangan cuman hanya omon omon.Sepertinya diperlukan evaluasi mendalam mengenai kinerja dan visi Polri di Kabupaten Simalungun. Apakah mereka benar-benar berpihak pada masyarakat yang mengharapkan perubahan positif, ataukah terjebak dalam rutinitas birokrasi yang kaku? Komitmen nyata untuk memberantas perjudian dan narkoba harus dibarengi dengan dukungan terhadap jurnalis yang berani menyuarakan kebenaran.
Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, Polri perlu menunjukkan keberanian dan ketegasan dalam menangani kasus-kasus yang merugikan rakyat. Hanya dengan demikian, tagline “Polri untuk masyarakat” dapat segera memiliki makna yang hakiki, bukan sekadar slogan yang kehilangan esensi di tengah tantangan yang ada.(J.sinaga)
