Example 728x250
Berita  

Janji Tinggal Janji, Jalan Produksi Rusak Parah: Warga Tuntut Pengusaha Bertanggung Jawab

Simalungun,Hallosumut.com.

Kesabaran warga sudah habis, jalan produksi yang tepatnya di jalan Bah Hapung,Nagori Panduman,Kecamatan Raya Kahean,Kabupaten Simalungun,yang menjadi urat nadi perekonomian desa kini hancur total akibat lalu lalang kendaraan pengangkut kayu milik seorang pengusaha. Padahal, pengusaha yang juga suami pangulu serta mantan anggota DPRD  Herdin Zulkifli Saragih itu pernah berjanji memperbaiki jalan. Namun janji tersebut hanya isapan jempol.(selasa,09/09/2025)

Alih-alih diperbaiki, kondisi jalan kian hari semakin parah. Saat musim hujan, jalan berubah menjadi lautan lumpur. Kendaraan warga terjebak, hasil panen tertahan, dan petani harus menanggung kerugian.

“Janji perbaikan itu hanya omong kosong. Nyatanya kami yang menderita, Hasil tani kami tidak bisa keluar. Sementara truk pengusaha tetap leluasa lewat setiap hari,” ujar seorang warga dengan nada geram.

Salah satu narasumber yang terpercaya dan yang punya ladang   Ida Marsum Nasution ikut angkat bicara. Ia menegaskan bahwa persoalan jalan ini sudah berkali-kali disampaikan, namun tidak pernah ada tindak lanjut dari pihak pengusaha.

“Kami sudah pernah menyampaikan secara baik-baik. Tapi ternyata hanya janji tanpa bukti. Sekarang warga sudah lelah. Kami minta aparat kepolisian bertindak tegas,jangan lagi tutup mata,”tegasnya.

Warga menuding pengusaha seolah kebal hukum. Statusnya sebagai mantan anggota dewan dinilai membuat aparat enggan bertindak. “Kalau rakyat kecil yang merusak, pasti sudah ditangkap. Tapi karena dia punya nama besar, dibiarkan saja. Ini jelas tidak adil,” tambah warga lainnya.

Masyarakat pun bersatu menuntut aparat kepolisian, baik Polsek maupun Polres, untuk segera bertindak. Mereka mendesak agar pengusaha dipaksa bertanggung jawab memperbaiki jalan yang telah hancur akibat aktivitas usahanya.

“Jangan biarkan hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kalau polisi diam saja, artinya mereka berpihak pada pengusaha, bukan rakyat. Kami tidak akan berhenti bersuara sampai jalan ini benar-benar diperbaiki,” ucap tokoh masyarakat itu menutup keterangannya.

Kerusakan jalan ini bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi soal keberlangsungan hidup masyarakat. Jalan produksi adalah urat nadi desa. Jika dibiarkan hancur, maka ekonomi rakyat akan semakin terpuruk, sementara pengusaha tetap menikmati keuntungan tanpa peduli penderitaan warga.

Tidak sampai disitu,ketika awak media Hallosumut.com mencoba konfirmasi terkait rusaknya jalan produksi kepada pangulu akibat truk pengangkut kayu yang tidak lain dari suami pangulu,namun tidak berhasil walaupun tampak sedang aktif.Hingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi
belum ada tanggapan dari pihak pengusaha dan pangulu .(J.sinaga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *