Simalungun ,Hallosumut.com
Tim investigasi Hallosumut. Com kembali menelusuri maraknya operasi judi togel dan gelper yang disebut-sebut dikendalikan seorang tokoh berinisial AK (Aseng Kayu). Aktivis antikorupsi menyebut jaringan tersebut beroperasi terang-terangan, seolah kebal hukum, dan diduga mendapat backing dari oknum aparat penegak hukum tertentu.
Dari penelusuran lapangan, beberapa titik lokasi gelper dan transaksi angka tebakan diduga masih beroperasi hingga malam hari. Sumber-sumber internal yang enggan disebutkan namanya menyebut bahwa kegiatan itu sudah berlangsung lama, namun tidak ada penindakan berarti.(Jum’at, 12/12/2025)
Dalam penelusuran investigatif ini, muncul dugaan kuat dari sejumlah aktivis bahwa keberanian jaringan tersebut terkait adanya “setoran” ke oknum tertentu.
Ketua LSM NCBI, Juni Pardomuan Saragih, memberikan pernyataan keras.
“Kami menerima banyak laporan masyarakat. Dugaan upeti kepada oknum APH di Polres Simalungun harus ditelusuri. Kalau benar ada permainan seperti itu, maka itu pengkhianatan terhadap institusi penegak hukum,” tegas Juni.
Ia menambahkan bahwa praktik perjudian bukan hanya merusak moral masyarakat, tetapi juga menjadi pintu masuk kriminalitas lainnya.
“Ini bukan sekadar judi. Ini bisnis ilegal terstruktur. Kami mencium adanya jaringan yang rapi, mulai dari operator lapangan sampai yang diduga menjadi koordinatornya, yakni AK. Kami mendesak Kapoldasu untuk turun tangan langsung,” ujarnya.
Juni Pardomuan Saragih juga meminta agar Kapoldasu melakukan audit internal terhadap jajarannya, terutama di Polres Simalungun.
“Kapoldasu jangan hanya menerima laporan normatif. Turun langsung, periksa anggota, lakukan gelar perkara terbuka. Jika ada yang menerima setoran, harus ditindak tegas. Jangan biarkan mafia judi mengatur aparat,” tegasnya lagi.
Menurut catatan tim investigasi, lokasi gelper tertentu terpantau beroperasi tanpa gangguan. Warga yang ditemui di lapangan mengaku kegiatan itu sudah menjadi “pemandangan biasa”.
“Kalau tidak ada yang melindungi, mana mungkin bisa senyaman ini mereka jalan?” ujar seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Ketua LSM kCBI, Juni pardomuan saragih menegaskan bahwa mereka siap menyerahkan data tambahan kepada Kapolda Sumut bilamana diperlukan.
“Kami siap menyerahkan dokumentasi, titik lokasi, dan nama-nama yang disebut masyarakat. Kapoldasu harus membuktikan bahwa institusi ini tidak tunduk pada mafia,” pungkas Juni Pardomuan Saragih.
Kini publik menunggu apakah Polda Sumut akan merespons dugaan ini dengan langkah nyata.Hingga berita ini di layangkan kemeja redaksi belum ada tanggapan resmi dari AK dan aparat hukum simalungun. (Red)













