Simalungun,Hallosumut.com.
Proyek pembangunan parit pasangan dan tembok penahan di Desa Sipoldas, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun akhirnya “terbuka” setelah sebelumnya disorot tajam oleh media karena dilaksanakan tanpa papan informasi. Namun anehnya, papan proyek justru baru dipasang setelah pemberitaan ramai dan publik mulai bersuara.
Kini, baik proyek parit pasangan maupun tembok penahan, sudah dilengkapi papan informasi. Tapi publik bertanya: kenapa baru sekarang? Di mana komitmen transparansi sejak awal?
Proyek ini bersumber dari Dana Desa (DD), dana yang seharusnya dikelola secara terbuka. Namun faktanya, pada awal pelaksanaan, tidak satu pun informasi proyek terpajang di lapangan. Lebih parah, aparat desa hingga pelaksana teknis kegiatan (PTK) kompak mengaku tidak tahu jumlah anggaran yang dikelola.
Setelah kondisi ini dilaporkan media dan menjadi perhatian publik, barulah papan proyek dipasang secara mendadak. Tindakan ini memunculkan dugaan kuat bahwa transparansi bukanlah niat awal, melainkan sekedar respons panik setelah ketahuan.
“Kalau papan proyek dipasang setelah disorot media, itu bukan transparansi, tapi akrobat. Masyarakat bisa menilai sendiri, proyek ini sejak awal memang diselimuti niat menutupi,” tegas seorang pemerhati…………….. Simalungun.
Ia menyebut bahwa pemasangan papan informasi hanya setelah ketahuan justru makin menguatkan dugaan adanya praktik manipulatif. Apalagi, ketika dikonfirmasi sebelumnya, Gamot, pekerja, dan bahkan PTK sama-sama mengaku tidak tahu besaran anggaran proyek yang mereka jalankan.
“Bagaimana mungkin uang ratusan juta dikelola, tapi pelaksananya sendiri tidak tahu jumlahnya? Itu logika yang sangat janggal,” sambungnya.
Kasus ini menunjukkan adanya budaya administrasi yang lemah, dan kemungkinan upaya sengaja mengaburkan jejak sejak awal. Sekalipun papan proyek akhirnya dipasang, kerusakan kepercayaan publik sudah terjadi.
Warga mendesak agar Inspektorat Daerah dan DPMN Kabupaten Simalungun segera turun tangan. Bukan hanya memeriksa fisik bangunan, tetapi juga menelusuri proses administrasi proyek tersebut sejak perencanaan hingga pelaksanaan.
Sampai berita ini diturunkan, Pemerintah Desa Sipoldas masih belum memberikan tanggapan resmi atas keterlambatan pemasangan papan proyek serta pengakuan “tidak tahu anggaran” dari para pelaksana sebelumnya.(J.sinaga)