Simalungun.Hallosumut.com.(Rabu 04/06/2025)
Pembangunan kantor Kepala Desa Nagori Manik Hataran,kecamatan Sidamanik ,kabupaten Simalungun, yang bersumber dari anggaran APBD tahun 2024 sebesar sekitar 200 juta,yang baru dilaksanakan menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Dalam waktu yang relatif singkat, belum genap satu tahun setelah pekerjaan selesai, tampak jelas adanya keretakan pada bangunan tersebut. Hal ini memunculkan berbagai kekhawatiran dan kekecewaan dari warga setempat, yang merasa bahwa kualitas pembangunan tidak sesuai dengan harapan serta anggaran yang telah dikeluarkan.
Kondisi ini menunjukkan adanya kemungkinan pekerjaan yang asal-asalan, di mana baik bahan bangunan yang digunakan maupun proses pembangunnya dipertanyakan. Masyarakat sebagai pihak yang berkepentingan tentu sangat berhak untuk meminta pertanggungjawaban, terutama kepada pihak-pihak yang terkait dalam proyek ini.
Mendengar beberapa keluhan masyarakat yang namanya tidak mau di fublikasikan,kami sebagai sosial kontrol Media Hallo sumut com.merasa terpanggil untuk membantu keluhan masyarakat.Untuk itu kami perlu untuk menyerukan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMN) Simalungun serta Inspektorat agar segera turun tangan melakukan audit terhadap bangunan ini.
Audit yang dilakukan oleh instansi terkait sangat penting untuk memastikan apakah proyek tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, audit juga dapat mengungkap jika terdapat pelanggaran dalam penggunaan anggaran atau kualitas pekerjaan. Kami berharap, tindakan tegas dan transparan dari pemerintah daerah dapat memberikan kejelasan bagi masyarakat, serta mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari.
Masyarakat Nagori Manik Hataran berhak mendapatkan fasilitas publik yang berkualitas dan aman digunakan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk berkomitmen dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proyek pembangunan. Semoga dengan adanya perhatian dan tindakan yang tepat, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat terus terjaga dan pembangunan di daerah ini dapat berjalan dengan baik.
Sementara ketika awak media mencoba menghubungi kepala desa melalui panggilan whatshap namun gak berhasil walaupun dalam keadaan online.Tidak sampai disitu awak media mencoba mengirimkan pesan namun jawaban kepala desa ‘datanglah ke kantor ngopi bareng kita ‘ hingga berita ini di layangkan ke meja redalsi belum ada tanggapan serius(j.sinaga)
